Kegiatan
manusia yang paling menonjol dalam kehidupan di dunia ini adalah bekerja
mencari rizki. Dari pagi hari hingga sore hari manusia bekerja dalam berbagai
bidang pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia
seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal merupakan kebutuhan primer yang
selalu dicari dan diupayakan untuk dapat terpenuhi setiap hari. Hampir setiap
orang juga selalu membutuhkan biaya transportasi, biaya pendidikan, dan biaya
hiburan. Untuk terpenuhi kebutuhan tersebut, hampir setiap orang rela bekerja
dengan tekun setiap hari.
Dari segi
semangatnya, sebagian orang bekerja dengan rajin, penuh semangat, dan sebagian lagi
kurang rajin, dan ada pula yang malas. Dari segi cara bekerja, sebagian orang
bekerja dengan menggunakan kekuatan tenaganya, sebagian lagi menggunakan
keterampilan tangannya, dan sebagian lagi cukup dengan menggunakan kemampuan
akal pikirannya.
Bidang
pekerjaan pun bermacam-macam, dan berkembang terus seiring dengan tuntutan
kehidupan. Pada masyarakat tradisional, sumber rizki lebih menonjol pada bidang
pertanian, perkebuanan, perternakan, perikanan dan sejenisnya. Pada masyarakat
yang lebih maju, pekerjaan di bidang keterampilan dan industri merupakan sumber
rizki yang banyak dipilih. Dan pada masyarakat modern, banyak orang yang
memilih bidang jasa sebagai sumber rizki.
Kemudian,
bagaimana perolehan rizki dari hasil kerja mereka? Ternyata hasilnya tidaklah
sama. Sebagian mereka memperoleh penghasilan sedikit, sehingga hidup mereka
serba kekurangan. Sebagian lagi memproleh rizki cukup banyak, sehingga mereka
dapat hidup layak dan sebagian lagi memperoleh penghasilah yang sangat banyak,
bahkan berlebih sehingga menjadi orang kaya, mampu menolong dan menyantuni
orang lain. Itulah rizki yang ia terima, untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari.
Dan masalah rizki, Alloh Swt berfirman di
dalam Al-Qur'an:
"Dan
tidak ada suatu binatang (makhluk) yang melata di bumi ini, melainkan Allohlah
yang menjamin rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam dan penyimpanannya.
Semua tertulis dalam Kitab yang nyata."
(Qs. Hud : 6)
"Katakanlah,
sesungguhnya Tuhanku yang melapangkan rizki dan menyempitkan rizki bagi yang
dikehendaki-Nya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
(Qs.Saba
: 36)
"Apabila
telah ditunaikan shalat, maka bertebarlah kamu di muka bumi, dan carilah
karunia Alloh (rizki), dan ingatlah Alloh sebanyak-banyaknya agar supaya kamu
beruntung."
(Qs.
Al-Jumu'ah: 10)
“Dan
ingatlah tatkala Tuhanmu mema’lumkan : Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti
aku akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya siksa-Ku lebih pedih.”
(Qs. Ibrahim : 7)
Dan tentu
masih banyak lagi ayat-ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan rizki, baik yang
berupa penekanan bahwa Alloh Swt Yang Maha Pemberi Rizki, maupun yang berupa
perintah agar manusia selalu berupaya manjemput rizki, serta ayat yang berupa
janji Alloh akan memberikan rizki tanpa hisab.
Berdasarkan ayat-ayat tentang rizki tersebut
di atas, maka rizki dapat diklasifikasikan dalam 3 macam:
1.
Rizki yang
dijaminkan
Berdasarkan
firman Alloh Swt (Qs. Hud ayat 6), Alloh Swt sebagai Maha pencipta dengan sifat
kasih dan sayangnya menjamin tersedianya rizki bagi seluruh makhluk di atas
bumi ini. Dengan meyakini ayat-ayat yang berkenaan dengan jaminan rizki
tersebut, maka kaum Muslimin yakin dan penuh tawakkal dalam masalah rizki,
serta merasa tenang hidupnya.
2.
Rizki yang
digantungkan dan diperoleh melalui proses bekerja
Berdasarkan ayat
Al-Qur’an Surat Al-Jumuah ayat 10, Alloh Swt memerintahkan orang-orang yang
beriman agar berupaya mencari karunia (Rizki) dari Alloh Swt. Maka kaum
Muslimin dan seluruh umat manusia harus keluar dari rumah, bertebaran ke
berbagai tempat, berupaya dan bekerja sesuai bidang masing-masing, dengan penuh
semangat mencari dan meraih rizki yang digantungkan tersebut. Untuk itu, maka
harus dipelajari pula berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi serta
keterampilan, agar supaya memperoleh rizki yang lebih besar, menjadi orang
kaya, sehingga mampu melaksanakan
berbagai perintah Alloh dan bisa memberi manfaat lebih banyak bagi orang
lain.
Firman Alloh
Swt :
“.....Sesungguhnya
Alloh tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan
yang ada pada mereka sendiri.”
(Surat
Ar-Ra’du : 11)
“Dan
sesungguhnya seorang manusia tidak akan memperoleh selain yang diusahakannya. Dan
bahwasannya usahanya itu kelak akan diperlihatkannya.”
(Surat
An-Najm: 39,40)
“Bagi
laki-laki akan mendapatkan bagian dari apa yang mereka usahakan, dan wanitapun
akan memperoleh bagian dari yang mereka usahakan. Mintalah kepada Alloh
sebagian dari karunia-Nya. Karena Alloh amat mengetahui tiap-tiap sesuatu.”
(Surat
An-Nisaa: 32)
Dan berbagai
penlitian membuktikan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara
tingkat keterampilan dan kepandaian seseorang dengan memperoleh rizki dari
hasil kerjanya.
3.
Rizki yang
dijanjikan Alloh Swt.
Cukup banyak
firman Alloh Swt yang menjanjikan tambahan rizki sebagi balasan orang yang
senang bersyukur, berinfak, bersedekah atas rizki yang dimilikinya. Dengan
meyakini ayat-ayat tentang rizki yang dijanjikan tersebut, maka kaum Muslimin
diharuskan memperbanyak beramal dalam berinfak dan bershadaqah., memberikan
makan bagi fakir miskin, membangun mesjid, madrasah, dan lain-lain. senang
beramal dengan sebagian hartanya, selain rasa syukur dan ketaatan serta
perintah Alloh Swt, juga karena adanya keyakinan bahwa Alloh Swt akan
memberikan pahala serta balasan baik di dunia maupun di akhirat kelak.
“Barangsiapa
bertaqwa kepada Alloh, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberikan
rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal
kepada Alloh, niscaya Dia akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Alloh
melaksanakan urusan (yang dukehendaki-Nya). Sesungguhnya Alloh telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
(Surat
Ath-Thalaq : 2,3)
Wallohu A’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar