Halaman

Senin, 27 Februari 2012

REZEKI DAN MACAM-MACAMNYA


Kegiatan manusia yang paling menonjol dalam kehidupan di dunia ini adalah bekerja mencari rizki. Dari pagi hari hingga sore hari manusia bekerja dalam berbagai bidang pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal merupakan kebutuhan primer yang selalu dicari dan diupayakan untuk dapat terpenuhi setiap hari. Hampir setiap orang juga selalu membutuhkan biaya transportasi, biaya pendidikan, dan biaya hiburan. Untuk terpenuhi kebutuhan tersebut, hampir setiap orang rela bekerja dengan tekun setiap hari. 
Dari segi semangatnya, sebagian orang bekerja dengan rajin, penuh semangat, dan sebagian lagi kurang rajin, dan ada pula yang malas. Dari segi cara bekerja, sebagian orang bekerja dengan menggunakan kekuatan tenaganya, sebagian lagi menggunakan keterampilan tangannya, dan sebagian lagi cukup dengan menggunakan kemampuan akal pikirannya. 
Bidang pekerjaan pun bermacam-macam, dan berkembang terus seiring dengan tuntutan kehidupan. Pada masyarakat tradisional, sumber rizki lebih menonjol pada bidang pertanian, perkebuanan, perternakan, perikanan dan sejenisnya. Pada masyarakat yang lebih maju, pekerjaan di bidang keterampilan dan industri merupakan sumber rizki yang banyak dipilih. Dan pada masyarakat modern, banyak orang yang memilih bidang jasa sebagai sumber rizki. 
 Kemudian, bagaimana perolehan rizki dari hasil kerja mereka? Ternyata hasilnya tidaklah sama. Sebagian mereka memperoleh penghasilan sedikit, sehingga hidup mereka serba kekurangan. Sebagian lagi memproleh rizki cukup banyak, sehingga mereka dapat hidup layak dan sebagian lagi memperoleh penghasilah yang sangat banyak, bahkan berlebih sehingga menjadi orang kaya, mampu menolong dan menyantuni orang lain. Itulah rizki yang ia terima, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 
Dan masalah rizki, Alloh Swt berfirman di dalam Al-Qur'an:
"Dan tidak ada suatu binatang (makhluk) yang melata di bumi ini, melainkan Allohlah yang menjamin rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam dan penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata."
 (Qs. Hud : 6)

"Katakanlah, sesungguhnya Tuhanku yang melapangkan rizki dan menyempitkan rizki bagi yang dikehendaki-Nya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
(Qs.Saba : 36)

"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebarlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Alloh (rizki), dan ingatlah Alloh sebanyak-banyaknya agar supaya kamu beruntung."
(Qs. Al-Jumu'ah: 10)

Dan ingatlah tatkala Tuhanmu mema’lumkan : Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti aku akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya siksa-Ku lebih pedih.”
 (Qs. Ibrahim : 7)
Dan tentu masih banyak lagi ayat-ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan rizki, baik yang berupa penekanan bahwa Alloh Swt Yang Maha Pemberi Rizki, maupun yang berupa perintah agar manusia selalu berupaya manjemput rizki, serta ayat yang berupa janji Alloh akan memberikan rizki tanpa hisab.
Berdasarkan ayat-ayat tentang rizki tersebut di atas, maka rizki dapat diklasifikasikan dalam 3 macam: 

1.     Rizki yang dijaminkan

Berdasarkan firman Alloh Swt (Qs. Hud ayat 6), Alloh Swt sebagai Maha pencipta dengan sifat kasih dan sayangnya menjamin tersedianya rizki bagi seluruh makhluk di atas bumi ini. Dengan meyakini ayat-ayat yang berkenaan dengan jaminan rizki tersebut, maka kaum Muslimin yakin dan penuh tawakkal dalam masalah rizki, serta merasa tenang hidupnya.

2.     Rizki yang digantungkan dan diperoleh melalui proses bekerja

Berdasarkan ayat Al-Qur’an Surat Al-Jumuah ayat 10, Alloh Swt memerintahkan orang-orang yang beriman agar berupaya mencari karunia (Rizki) dari Alloh Swt. Maka kaum Muslimin dan seluruh umat manusia harus keluar dari rumah, bertebaran ke berbagai tempat, berupaya dan bekerja sesuai bidang masing-masing, dengan penuh semangat mencari dan meraih rizki yang digantungkan tersebut. Untuk itu, maka harus dipelajari pula berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan, agar supaya memperoleh rizki yang lebih besar, menjadi orang kaya, sehingga mampu melaksanakan   berbagai perintah Alloh dan bisa memberi manfaat lebih banyak bagi orang lain.
Firman Alloh Swt :

“.....Sesungguhnya Alloh tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada mereka sendiri.”
(Surat Ar-Ra’du : 11)

“Dan sesungguhnya seorang manusia tidak akan memperoleh selain yang diusahakannya. Dan bahwasannya usahanya itu kelak akan diperlihatkannya.”
(Surat An-Najm: 39,40)

Bagi laki-laki akan mendapatkan bagian dari apa yang mereka usahakan, dan wanitapun akan memperoleh bagian dari yang mereka usahakan. Mintalah kepada Alloh sebagian dari karunia-Nya. Karena Alloh amat mengetahui tiap-tiap sesuatu.”
(Surat An-Nisaa: 32)

Dan berbagai penlitian membuktikan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara tingkat keterampilan dan kepandaian seseorang dengan memperoleh rizki dari hasil kerjanya. 

3.     Rizki yang dijanjikan Alloh Swt.

Cukup banyak firman Alloh Swt yang menjanjikan tambahan rizki sebagi balasan orang yang senang bersyukur, berinfak, bersedekah atas rizki yang dimilikinya. Dengan meyakini ayat-ayat tentang rizki yang dijanjikan tersebut, maka kaum Muslimin diharuskan memperbanyak beramal dalam berinfak dan bershadaqah., memberikan makan bagi fakir miskin, membangun mesjid, madrasah, dan lain-lain. senang beramal dengan sebagian hartanya, selain rasa syukur dan ketaatan serta perintah Alloh Swt, juga karena adanya keyakinan bahwa Alloh Swt akan memberikan pahala serta balasan baik di dunia maupun di akhirat kelak. 

“Barangsiapa bertaqwa kepada Alloh, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh, niscaya Dia akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Alloh melaksanakan urusan (yang dukehendaki-Nya). Sesungguhnya Alloh telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
(Surat Ath-Thalaq : 2,3)



Wallohu A’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar