Apakah Alloh menetapkan segala sesuatu yang bakal kita dialami oleh seseorang dalam kehidupannya di dunia? jawabannya adalah Tidak !
harap diingat, Campur tangan Alloh tidaklah sampai Dia melanggar janji-Nya sendiri. Bukankah ia memberikan peluang dan kesempatan yang sama pada setiap manusia untuk memperoleh syurga?
Alloh boleh-boleh saja menentukan si Fulan itu miskin, terserang kanker ganas ataupun tertabrak mobil. Tetapi Dia tidak mungkin kalau menentukan si Fulan itu menjadi murtad, atau menjadi penjahat, ataupun menjadi mucikari, ataupun menentukan si fulan menjadi penyembah berhala. Karena kalau kebathilan seperti ini ditakdirkan Alloh menimpa si fulan, maka sama saja artinya Alloh mentakdirkan si fulan tersebut menjadi penghuni neraka! Ini jelas-jelas melanggar ke Maha Adilan-Nya. Tetapi bila seseorang itu memilih menjadi murtad, atau menjadi musyrik, kemudian disesatkan oleh Alloh lantaran pilihan kebathilannya itu, hal ini adalah wajar-wajar saja.
Jadi takdir Alloh itu memang ada. Alloh Tidak diragukan lagi Memang "campur tangan" dalam perjalanan hidup anak Adam di dunia ini, namun "campur tangan-Nya" itu tidaklah di semua kejadian. Sangat tidak mungkin Alloh mentakdirkan seseorang dengan ketentuan yang bersifat bathil seperti misalnya menjadi penjahat, murtad ataupun musyrik. Karena bila demikian, orang ini pasti masuk neraka. Campur tangan Alloh menentukan apa yang akan menimpa seseorang. Namun sebatas yang tidak menyebabkan orang itu masuk neraka. Misalnya Alloh menentukan kemiskinan atau kekayaan, penyakit, kegagalan atau kesuksesan dan lain-lain. Bukankah takdir yang demikian itu tidak menyebabkan orang kehilangan kesempatan untuk mendapatkan syurga?
Dengan demikian dapatlah dimengerti, Alloh tidak campur tangan menetapkan kebathilan yang dilakukan oleh menusia. Manusia itu sendirilah yang memutuskan mau menjadi koruptor, penjahat, murtad ataupun musyrik. Adapun lantaran perbuatan bathilnya itu lalu disesatkan oleh Alloh, hal ini adalah wajar-wajar saja:
"Alloh menyesatkan orang-orang Dzalim" Qs. Ibrahim (14) :27
"Alloh menyesatkan orang-orang yang melampaui batas" Qs. Al-Mu'min (40):34
Kita tahu, semua kebaikan berasal dari Alloh, sedangkan keburukan akibat perbuatan kita sendiri (An-Nisa : 79). Apa yang dimaksud dengan keburukan? inilah kunci utama memahami takdir Alloh, "Keburukan itu pada hakikatnya adalah segala sesuatu yang menyebabkan orang dapat masuk neraka." Musibah, penyakit, kegagalan, kematian istri atau suami, bukanlah suatu keburukan, karena hal ini tidak membuat orang masuk neraka; justru kejadian ini bila ia pandai "Menterjemahkan" kehendak Alloh yang menimpa dirinya itu akan membuat jiwanya menjadi semakin matang.
Jadi mulai dari sekarang, apakah kita akan menyalahkan Alloh karena kita belum bisa mentataati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya? Apakah kita hanya mengharap hidayah, tapi kita tidak mau Menjemput Hidayah ?
Wallohu A'lam Bishshowab
^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar