Halaman

Kamis, 15 November 2012

BROS RAJUT LUCU, MURAH MERIAH



Harga : Rp. 3.500/pcs
harga : Rp. 40.000/lusin




harga  : Rp. 4.500/pcs     -kode 04-
harga  : Rp. 50.000/lusin


harga : Rp. 5.500/pcs      -kode 05-
harga : 63.000/lusin

sobh... makin banyak beli'y, makin murah harganya.  buruan order yaaaa....
syukraan ^_^ ~

* harga, warna, model dan ketersediaan stok bisa berubah sewaktu-waktu.

Sabtu, 24 Maret 2012

Facebook Mulai Tunjukkan Watak Aslinya


facebook 
Facebook mulai bikin ulah. Situs jejaring sosial yang lagi booming di kalangan masyarakat baik muda maupun tua ini, mulai menunjukkan watak aslinya yang anti dengan hal-hal yang berhubungan dengan Jihad dan Islam.
Situs jejaring sosial besutan Mark Zuckenberg ini, telah menghapus beberapa account yang selalu gencar menyuarakan Islam dan Jihad di dunia maya. Salah satunya adalah grup Cyber Jihad Community yang dibuat oleh Muhammad Jibriel Abdul Rahman (nick name Prince of Jihad) yang juga merupakan pimpinan dari Ar Rahmah Media.
Jika Irhabi 007 bisa mengguncang dunia dengan nama irhabi-nya yang mampu menembus semua jaringan situs-situs musuh, maka lain lagi dengan Prince of Jihad, selain jaringan arrahmah.com yg dimiliki olehnya, dia juga membuat beberapa grup di situs jejaring sosial facebook yang digunakannya untuk menyuarakan Islam dan Jihad serta membakar semangat para pemuda Islam.
Tak hanya profil grup yang ditendang dari komunitas facebook, administrator grup ini pun ikut menjadi korban kearoganan facebook sebagai sebuah situs ternama di dunia, termasuk account milik Muhammad Jibriel Abdul Rahman.
Grup yang telah memiliki ribuan anggota dan penggemar ini memang sangat nyaring menyuarakan Islam dan Jihad di ranah situs jejaring sosial facebook. Tak heran, para petinggi facebook merasa gerah akan sepak terjang grup ini. Mereka akhirnya menghapus grup Cyber Jihad Community dari keanggotaan facebook, tak tanggung-tanggung beserta para kru pembuat grup tersebut.
Sejak dihapusnya grup Cyber Jihad Community dan para administratornya, komentar berdatangan masuk ke account Ar Rahmah di facebook, “wah, bener2 menyedihkan. berarti facebook zionis dunk..” ujar salah satu komentar.
“Al Qur’an memang tidak pernah salah….orang kafir tidak akan ridho selamanya……” ujar komentar lain menambahkan. Bahkan ada komentar yang sangat pedas yang ditulis oleh salah satu anggota Cyber Jihad Community, “Anti-jihad wajib dibasmi!”
“Finally, it realized. see! ‘they’ cut the tongue of those who speak the truth,” komentar lain menambahkan.
Anehnya, banyak grup lain yang juga menyuarakan ideologi seperti sosialisme dan kapitalisme atau grup-grup yang menyuarakan rasisme, namun hingga kini mereka masih saja bertahan. Apakah facebook merasa takut atau terancam akan hadirnya grup Cyber Jihad Community ini?
Mungkin akan banyak komentar yang mengatakan, kenapa harus pakai Facebook yang jelas-jelas punya orang kafir dan Yahudi pula yang jelas-jelas memusuhi Islam. Justru disini kita sebagai umat Islam harus pintar memanfaatkan peluang dan sarana.  Facebook yang punya musuh Islam kita manfaatkan untuk kepentingan Islam.  Seperti para mujahidin Afghan yang banyak memanfaatkan peralatan militer milik Sovyet ataupun Amerika, yang digunakan untuk memerangi mereka dengan peralatan yang mereka buat sendiri. (fq/arrahmah)
***

Sabtu, 10 Maret 2012

FILSAFAT ISLAM : TEORI EVOLUSI (DARWINISME) DALAM PANDANGAN HARUN YAHYA



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Seseorang disebut sebagai seri tokoh dunia bila mampu memberikan dan menyebarkan kemanfaatan hidupnya kepada orang banyak dari seluruh dunia. Harun Yahya patut disebut sebagai tokoh dunia. Beliau mungkin tidak akan pernah mendapatkan hadiah nobel.
Akan tetapi, pemikiran dan karyanya mungkin mempunyai pengaruh yang jauh lebih dahsyat dibanding peraih nobel. Hal ini bukan merupakan pengagungan sosok yang masih dikejar-kejar oleh zionis untuk dibunuh ini. Pendapat ini berdasarkan beberapa alasan; yaitu diantaranya Penentangannya akan teori Darwin membuat namanya terangkat. Harun Yahya berusaha mengungkapkan kesalahan teori yang masih juga digunakan oleh banyak ahli evolusi hingga saat ini. Melalui jaringan silaturahmi dan kecanggihan teknologi, Harun Yahya berusaha menyebarkan pemikirannya.
1.2  Rumusan Masalah
·        Siapakah Harun Yahya?
·        Bagaimana pandangannya tentang teori evolusi atau Darwinisme?

1.3  Tujuan Penulisan
Makalah ini di buat agar kita bisa lebih mengenal seorang tokoh filsafat Muslim yang dengan keberaniannya menentang teori yang sudah melekat bagi kebanyakan orang, yaitu tentang teori Darwinisme. Dimana di dalamnya dia berusaha untuk melakukan dakwah Islam tanpa menghiraukan bahaya-bahaya yang mengancamnya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini dimaksudkan pula agar kita bisa termotivasi untuk melakukan penelitian dan pemikiran yang berlandaskan Al-Qur’an da Hadis. Bukan semata-mata mengikuti teori orang lain tanpa melihat apakah itu bertentangan dengan Al-Qur’an atau tidak.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Riwayat Hidup Adnan Oktar  (Harun Yahya)
Adnan Oktar dikenal sebagai seorang penulis dengan nama pena “Harun Yahya”. Beliau adalah seorang ‘alim yang menghabiskan seluruh hidupnya untuk berdakwah tentang keberadaan dan keesaan Allah dan keluhuran akhlaq Al Qur’an kepada masyarakat. Berawal ketika masih duduk di bangku universitas, beliau telah menggunakan setiap saat dalam hidupnya demi dakwah ini dan tidak pernah takut berhadapan dengan segala kesulitan yang merintangi jalan. Hingga kini, beliau tetap berdiri kokoh, tegar dan sabar dalam menghadapi segala tekanan dan fitnahan. Di bawah ini adalah sedikit dari perjalanan hidup Adnan Oktar, yang juga dikenal dengan nama pena Harun Yahya.
Adnan Oktar dilahirkan pada tahun 1956 di Ankara dan dibesarkan di kota ini hingga lulus SMU. Komitment beliau terhadap Islam tumbuh semakin kuat ketika beliau duduk di bangku SMU. Pada periode ini, pengetahuan yang mendalam tentang Islam beliau dapatkan dari membaca berbagai buku-buku agama. Di samping itu, beliau juga memperoleh pemahaman tentang fakta-fakta penting lain yang kemudian beliau beritahukan kepada orang-orang di sekitarnya. Pada tahun 1979, Adnan Oktar pindah ke Istanbul untuk menuntut ilmu di Universitas Mimar Sinan. Di masa inilah beliau mulai melaksanakan misi dakwah, menyeru manusia kepada akhlaq yang baik dan memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar.
Masa-masa di Universitas Mimar Sinan
Sejak sebelum Adnan Oktar memulai kuliah di Universitas Mimar Sinan, Istanbul, institusi pendidikan tersebut telah berada di bawah pengaruh berbagai organisasi ilegal berhaluan Marxisme, sehingga pemikiran kekirian tampak jelas mendominasi kampus. Setiap orang, apakah ia staf di sebuah fakultas ataupun mahasiswa, adalah sosok materialis yang berpola pikir atheis. Sungguh, para staf pengajar mengambil setiap kesempatan yang ada untuk menyebarkan filsafat materialistik dan Darwinisme dalam kuliah-kuliah yang mereka berikan kendatipun dua hal ini tidak ada hubungannya dengan topik kuliah mereka. Dalam lingkungan dimana ajaran agama dan akhlaq tidak dipedulikan dan sama sekali ditolak, Adnan Oktar menyeru orang-orang di sekitar beliau kepada keesaan dan keberadaan Allah. Sebagaimana mungkin telah dimaklumi, dalam kondisi demikian, Islam tidak diberi kesempatan untuk tumbuh berkembang. Ibu beliau, Ny. Mediha Oktar, menuturkan bahwa pada masa itu beliau hanya tidur beberapa jam saja di malam hari, sebagian besar sisa waktu beliau gunakan untuk membaca, membuat catatan dan menyimpan kumpulan catatan tersebut.
Beliau membaca ratusan buku, termasuk karya-karya pokok tentang Marxisme, komunisme dan filsafat materialistik, dan mempelajari buku-buku ideologi kiri, termasuk karya-karya klasik ataupun literatur-literatur lain yang jarang dibaca orang. Beliau meneliti karya-karya tersebut, menandai bagian-bagian penting dan membuat catatan-catatan di bagian belakang buku tersebut. Hal ini membuat beliau sangat tahu tentang filsafat-filsafat serta ideologi-ideologi tersebut, jauh lebih tahu dibandingkan para pendukung ideologi itu sendiri. Beliau juga melakukan riset yang mendalam tentang teori evolusi yang dianggap sebagai landasan ilmiah dari ideologi-ideologi tersebut dan mengumpulkan berbagai dokumen dan informasi yang berhubungan dengannya. Setelah mengumpulkan informasi yang berlimpah tentang berbagai kebuntuan, kontradiksi dan kebohongan yang terdapat dalam filsafat dan ideologi yang didasarkan atas pengingkaran terhadap Allah ini; tanpa membuang-buang waktu lagi, Adnan Oktar menggunakan informasi tersebut untuk menyebarkan fakta-fakta yang ada.
Hampir ke setiap orang, termasuk para mahasiswa dan staf pengajar di universitas, beliau mendakwahkan keberadaan dan keesaan Allah, serta Al Qur’an, Kitab Suci yang diwahyukan Allah, dengan menggunakan bukti-bukti saintifik. Di tengah-tengah pembicaraan di kantin kampus, di koridor-koridor di saat jam istirahat, seseorang dapat melihat beliau sedang menjelaskan kelemahan dan kesalahan filsafat materialistik dan Marxisme dengan mengambil cuplikan dari buku-buku yang menjadi referensi dari ideologi itu sendiri. Beliau memberikan perhatian khusus kepada teori evolusi. Teori yang dimunculkan oleh kelompok tertentu untuk melawan fakta penciptaan ini diyakini sebagai sesuatu yang benar oleh para mahasiswa universitas secara luas. Dengan menggunakan kedok sains, teori tersebut sebenarnya bertujuan untuk meracuni dan menghancurkan akidah dan akhlaq dari para pemuda tersebut. Seandainya makar jahat dari kebohongan ilmiah ini tidak dibongkar, maka akan muncul generasi penerus yang sama sekali tidak memiliki nilai-nilai spiritual, moral dan religius.



2.2  karya-Karya Harun Yahya
Nama pena Harun Yahya berasal dari dua nama Nabi: "Harun" (Aaron) dan "Yahya" (John) untuk mengenang perjuangan dua orang Nabi tersebut melawan kekufuran.
Buku-buku karyanya: 'Tangan Rahasia' di Bosnia, Kebohongan Holocaust, Di Balik Tirai Terorisme, Kartu-Kurdi Israel, Strategi Nasional bagi Turki, Moral Qur'ani: Solusi, Permusuhan Darwin Terhadap Bangsa Turki, Bencana Kemanusiaan Akibat Ulah Darwinisme, Kebohongan Teori Evolusi, Bangsa-Bangsa Yang Diadzab, Nabi Musa, Zaman Keemasan, Keagungan Warna Ciptaan Allah, Kebesaran Allah di Setiap Sudut Alam Semesta, Hakikat Kehidupan Dunia, Pengakuan Kaum Evolusionis, Kekeliruan Kaum Evolusionis, Sihir Darwinisme, Agama Darwinisme, Al-Qur'an Menuntun Kepada Ilmu Pengetahuan, Asal Usul Kehidupan yang Sesungguhnya, Penciptaan Alam Semesta, Keajaiban Al-Qur'an, Desain Pada Alam, Perilaku Pengorbanan Diri dan Kecerdasan Pada Dunia Hewan, Keabadian Telah Berlangsung, Anakku Darwin Telah Berbohong!, Berakhirnya Darwinisme, Bagaimana Seorang Muslim Berpikir?, Keabadian dan Hakikat Takdir, Jangan Berpura-Pura Tidak Tahu, Misteri DNA, Keajaiban Atom, Keajaiban Sel, Keajaiban Sistem Kekebalan, Keajaiban Mata, Keajaiban Penciptaan Tumbuhan, Keajaiban Laba-Laba, Keajaiban Semut, Keajaiban Nyamuk, Keajaiban Lebah, Keajaiban Biji, Keajaiban Rayap.
Karya penulis dalam bentuk booklet: Misteri Atom, Keruntuhan Teori Evolusi: Fakta Penciptaan, Keruntuhan Materialisme, Berakhirnya Materialisme, Kekeliruan Kaum Evolusionis 1, Kekeliruan Kaum Evolusionis 2, Mikrobiologi Meruntuhkan Teori Evolusi, Fakta Penciptaan, 20 Pertanyaan Yang Meruntuhkan Teori Evolusi, Kebohongan Terbesar Dalam Sejarah Biologi: Darwinisme.
Karya-karya pengarang yang berhubungan dengan Al-Qur'an: Pernahkah Anda Berpikir Tentang Kebenaran?, Mengabdi Hanya Kepada Allah, Meninggalkan Masyarakat Jahiliyyah, Surga, Teori Evolusi, Nilai Akhlaq Dalam Al-Qur'an, Ilmu Al-Qur'an, Index Al-Qur'an, Hijrah di Jalan Allah, Sifat Munafiq Dalam Al-Qur'an, Rahasia Orang Munafiq, Nama-Nama Allah Yang Agung, Berdakwah dan Berdebat Dalam Al-Qur'an, Konsep Dasar Dalam Al-Qur'an, Jawaban-Jawaban Al-Qur'an, Kematian, Kebangkitan dan Neraka, Perjuangan Para Rasul, Syaitan: Musuh Nyata Manusia, Agama Berhala, Agama Kaum Jahiliyyah, Kesombongan Syaitan, Doa Dalam Al-Qur'an, Urgensi Akal dalam Al-Qur'an, Hari Kebangkitan, Jangan Pernah Lupa, Hukum-Hukum Al-Qur'an yang Diabaikan, Karakter Manusia Dalam Masyarakat Jahiliyyah, Pentingnya Sabar Dalam Al-Qur'an, Pengetahuan Umum Dari Al-Qur'an, Memahami Iman dengan Mudah 1-2-3, Pemikiran Dangkal Kaum Kafir, Iman Yang Sempurna, Sebelum Anda Menyesal, Perkataan Para Rasul, Kasih Sayang Orang Mukmin, Takut Kepada Allah, Mimpi Buruk Kekafiran, Nabi Isa Akan Datang Kembali, Al-Qur'an Memberi Keindahan Pada Kehidupan, Beragam Keindahan Ciptaan Allah 1-2-3-4, Perbuatan Dosa Bernama: 'Mencela', Rahasia Ujian Kehidupan, Hikmah Yang Benar Menurut Al-Qur'an, Perjuangan Melawan Agama Kaum yang Tidak Beragama, Tarbiyyah Nabi Yusuf, Bersekutu dalam Kebaikan, Fitnah Terhadap Umat Islam Sepanjang Sejarah, Urgensi Mengikuti Perkataan yang Baik, Mengapa Menipu Diri Sendiri?, Islam: Agama Mudah, Kegembiraan dan Keteguhan dalam Al-Qur'an, Melihat Kebaikan pada Segala Hal, Bagaimana Orang Bodoh Menafsirkan Al-Qur'an?, Sejumlah Rahasia Al-Qur'an, Keberanian Orang Mukmin.
Buku-buku berjudul Kebohongan Teori Evolusi, Bangsa-Bangsa Yang Diadzab, Bagi Kaum yang Berpikir, Hakikat Kehidupan Dunia, Bagaimana Seorang Muslim Berpikir?, Jangan Berpura-Pura Tidak Tahu, Keajaiban Semut, Keagungan Warna Ciptaan Allah, Penciptaan Alam Semesta, Allah Dapat Diketahui Melalui Akal, Nilai Akhlaq dalam Al-Qur'an, Konsep Dasar dalam Al-Qur'an, Pernahkan Anda Berpikir tentang Kebenaran?, Pemikiran Dangkal Kaum Kafir, Urgensi Akal dalam Al-Qur'an, dan Keajaiban DNA telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Keajaiban Semut dan Allah dapat Diketahui Melalui Akal telah diterjemahkan ke dalam bahasa Urdu. Kematian, Kebangkitan dan Neraka telah diterjemahkan ke bahasa Polandia. Bangsa-Bangsa yang Diadzab telah diterjemahkan ke bahasa Portugis, dan telah diterbitkan oleh berbagai penerbitan manca negara.
Banyak karya Harun Yahya yang kini tengah diterjemahkan ke bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Itali, Rusia, Spanyol, Arab, Portugis, Albania, Serbo-Kroasia (Bosnia), Polandia, Urdu, Indonesia, Melayu dan Malayalam. Tujuan utamanya adalah untuk menterjemahkan semua buku tersebut ke dalam bahasa Inggris dan berbagai bahasa lainnya pada tahun 2001 dan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia agar bermanfaat bagi semua orang.
Dalam semua buku karya pengarang yang menggunakan nama pena Harun Yahya ini, semua topik yang disampaikan sangat sesuai dengan ajaran Al-Qur'an. Bahkan topik-topik yang disampaikan melalui bahasa ilmiah, yang kadang dianggap rumit dan membingungkan, diuraikan dengan sangat lugas dan jelas dalam buku-buku Harun Yahya. Tidaklah mengherankan jika buku-buku tersebut menarik semua orang dari segala umur dan lapisan masyarakat.
Buku-buku yang berhubungan dengan keimanan mendakwahkan tentang keberadaan dan keesaan Allah, dan ditulis dengan tujuan utama menyampaikan Islam kepada mereka yang jauh dari agama dan membuka hati mereka agar menerima kebenaran. Bagi pembaca Muslim, buku-buku tersebut berisikan nasehat dan peringatan. Penulis telah menerbitkan karya-karyanya tentang hal-hal pokok yang disebutkan dalam Al-Qur'an agar kaum Muslim dapat meningkatkan ketaqwaan dan kemampuan berpikir mereka secara mendalam.
2.3  Yahudi dan Freemasonry
Ketika itu, karya Adnan Oktar tentang Yahudi dan freemasonry sebentar lagi akan diterbitkan. Adnan Oktar memusatkan kerja kerasnya untuk masalah yang satu ini mengingat dalam Al Qur’an Allah memalingkan perhatian kita kepada kaum Yahudi, salah satu musuh terbesar kaum mukmin. Dari penelitiannya, Oktar sampai pada kesimpulan bahwa aktifitas Zionisme di negara Turki dilakukan oleh freemasonry, sebuah kelompok rahasia. Ada pengaruh yang terselubung namun meluas dari freemasonry pada kantor-kantor pemerintah, lembaga-lembaga pendidikan tinggi, organisasi-organisasi politik dan media masa. Misi utama mereka adalah untuk secara bertahap menjauhkan bangsa Turki dari nilai-nilai spiritual, religius dan moral dan menjadikan mereka seperti binatang sebagaimana yang tercantum dalam Taurat yang sudah diubah-ubah. Untuk mencapai tujuan ini, pandangan para materialis, teori evolusi dan pola hidup yang amoral dan bertentangan dengan agama disebarluaskan kepada masyarakat. Para anggota freemasonry di semua lembaga pemerintahan, media masa dan institusi pendidikan memegang kendali utama dalam melaksanakan indoktrinasi ini secara besar-besaran. Inilah yang menyebabkan Adnan Oktar memusatkan perhatiannya kepada masalah tersebut. Dengan melalui rintangan yang sangat berat, akhirnya beliau berhasil mendapatkan publikasi-publikasi yang asli dari kaum freemasonry yang sebenarnya dikhususkan untuk kalangan mereka sendiri.
Buku Yahudi dan Freemasonry diterbitkan pada periode ini dan merupakan sebuah hasil dari penelitian yang mendalam dan terinci yang dilakukan terhadap literatur-literatur asli freemasonry selama bertahun-tahun. Penerbitan buku Yahudi dan freemasonry waktu itu menjadi titik kulminasi bagi Adnan Oktar. Masyarakat luas mendapatkan akses ke “dalam” freemasonry, sebuah organisasi yang melakukan aktifitasnya secara rahasia. Buku ini membeberkan daftar anggota kuil-kuil Freemason, jabatan tiap-tiap anggota dalam organisasi tersebut, daftar orang-orang Freemason yang duduk dalam pemerintahan, berbagai perusahaan dan institusi Freemason, aktifitas-aktifitas mereka, kekuatan ekonomi dan politik yang dipegang oleh Freemason. Sumber utama dari segala informasi ini adalah publikasi asli dari Freemason. Pendek kata, buku ini membongkar wajah gelap dari freemasonry, yakni sebuah kelompok rahasia yang memiliki hubungan akrab dengan Zionisme. Dalam buku tersebut, para pembaca dapat mengetahui tentang aktifitas Freemason yang memiliki keterkaitan erat dengan cita-cita kaum Zionis, struktur organisasi dan hirarki dari freemasonry, simbol-simbol dan acara-acara ritual, hubungan antara freemasonry dan agama Yahudi, kitab Taurat yang telah dirubah dan tradisi Kabbalah.

2.4 Evolusi, Rasisme dan Kolonialisme Harun Yahya
2.4.1  Evolusi: Mitos Penyembah Berhala
Sekitar lima ribu tahun yang lalu, di dataran subur di Timur Tengah, agama paganisme berkembang di Mesopotamia. Agama ini memunculkan sejumlah mitos dan tahayul tentang asal-usul kehidupan dan alam semesta. Salah satunya adalah kepercayaan pada “evolusi”. Menurut legenda Sumeria, Enuma-Elish, kehidupan pertama muncul secara kebetulan di air dan kemudian berevolusi dari satu spesies ke spesies yang lain.
Bertahun-tahun kemudian, mitos evolusi tumbuh subur di peradaban pagan yang lain, yakni Yunani Kuno. Para filsuf Yunani, yang menyebut diri mereka sebagai “materialis”, hanya mengakui keberadaan materi dan menganggap materi sebagai sumber kehidupan. Karenanya, mereka menggunakan mitos evolusi, yang diwariskan bangsa Sumeria, untuk menjelaskan bagaimana makhluk hidup muncul menjadi ada. Demikianlah, Yunani Kuno menjadi jembatan penghubung bagi filsafat materialis dan mitos evolusi. Bangsa Romawi pagan kemudian mewarisi pemikiran ini.
Dua konsep dari kebudayaan penyembah berhala ini diperkenalkan ke dunia modern di abad kedelapan belas. Kaum intelektual Eropa yang terpengaruh oleh pemikiran Yunani kuno mempercayai paham ‘materialisme’ dengan keyakinan yang sama, yakni mereka sangat anti terhadap agama monoteisme. Buku karya tokoh materialis terkemuka, Baron d’Holbach, The System of Nature dianggap sebagai “rujukan utama ateisme”.
Dalam hal ini, ahli biologi Perancis, Jean Baptist Lamarck, adalah yang pertama memberikan penjelasan rinci tentang teori evolusi. Teori Lamarck, yang kemudian terbantahkan, menyatakan bahwa makhluk hidup berevolusi dari satu spesies ke spesies yang lain melalui perubahan sedikit demi sedikit dalam jangka waktu lama. Adalah Charles Darwin yang mengulangi dan menyebarluaskan pandangan Lamarck, meskipun agak berbeda.
Darwin mengemukakan pandangannya di Inggris tahun 1859, melalui penerbitan bukunya The Origin of Species. Buku Darwin pada hakikatnya adalah penjelasan rinci tentang mitos evolusi, yang awalnya diperkenalkan oleh bangsa Sumeria kuno. Teorinya menyatakan bahwa semua spesies yang berbeda berasal dari satu moyang yang sama, yang terbentuk dalam air secara kebetulan, yang darinya beragam spesies makhluk hidup muncul dalam rentang waktu yang lama.
Pernyataan Darwin ini tidaklah didasarkan atas bukti ilmiah, sehingga tak begitu dipercayai oleh para ilmuwan di zamannya. Para ahli paleontologi khususnya, menyadari bahwa keseluruhan teori tersebut sebagian besarnya adalah khayalan Darwin belaka. Catatan fosil menunjukkan bahwa makhluk hidup tidak mengalami proses evolusi dari bentuk sederhana ke bentuk lebih sempurna. Bahkan makhluk yang hidup ratusan juta tahun lalu memiliki tubuh yang sama lengkapnya dengan yang masih hidup sekarang. Tak ada jejak “bentuk transisi” yang menurut Darwin pernah ada dan yang dianggap menghubungkan satu spesies dengan yang lain. Di tahun-tahun berikutnya, pernyataan lain dari teori ini terbantahkan satu demi satu. Biokimia mengungkapkan bahwa kehidupan terlalu kompleks untuk dapat muncul secara kebetulan sebagaimana klaim Darwin. Bahkan diketahui bahwa pembentukan secara acak molekul paling sederhana tidaklah mungkin, apalagi sebuah sel hidup. Di sisi lain, anatomi menunjukkan bahwa makhluk hidup memiliki disain khas dan masing-masing diciptakan secara terpisah.
Singkatnya, teori Darwin tidak memiliki landasan ilmiah. Tapi, teori ini dengan cepat memperoleh dukungan politis dikarenakan “pembenaran ilmiah” yang diberikannya pada kekuatan yang berpengaruh di abad kesembilan belas.
2.4.2  Teori Darwin Tentang Ras Manusia

Pada tahun 1871, Darwin menerbitkan bukunya yang lain, The Descent of Man. Dalam buku ini ia menyatakan bahwa manusia berevolusi dari makhluk mirip kera. Darwin tak dapat memberikan bukti apapun yang mendukung klaimnya selain membuat sejumlah skenario khayalan.
Darwin juga memiliki pemikiran yang menarik. Ia berpendapat bahwa sejumlah ras berevolusi lebih cepat dan, karenanya, lebih maju dari yang lain; sedangkan ras-ras lain dianggapnya masih setingkat dengan kera.
Ada satu hal penting lagi tentang teori Darwin, ia membangun keseluruhan teorinya pada konsep “perjuangan untuk mempertahankan hidup”. Menurutnya, konflik sengit, perjuangan berdarah melingkupi alam kehidupan ini. Yang kuat selalu menang melawan yang lemah, dan ini mendorong yang kuat untuk berkembang.
Darwin menegaskan bahwa konflik serupa juga berlaku pada ras-ras manusia. Bahkan sub-judul dari bukunya "The Origin of Species: by way of Natural Selection or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life" (Asal Usul Spesies: Melalui Seleksi Alam atau Pelestarian Ras-Ras Pilihan dalam Perjuangan Mempertahankan Hidup), dengan jelas mengungkap pandangan rasialnya.
Menurut Darwin, ras pilihan adalah ‘bangsa kulit putih Eropa’, sedangkan Ras Asia atau Afrika gagal dalam perjuangan mempertahankan hidup. Darwin melangkah lebih jauh, bahkan mengatakan bahwa ras-ras ini akhirnya akan dihapuskan sama sekali:
Di masa mendatang, tidak sampai berabad-abad lagi, ras-ras manusia beradab hampir dipastikan akan memusnahkan dan menggantikan ras-ras biadab di seluruh dunia. Pada saat yang sama, kera-kera mirip manusia...tak pelak lagi akan dimusnahkan.
Seperti terungkap jelas dalam pernyataan ini, Darwin adalah seorang rasis tulen yang meyakini keunggulan bangsa kulit putih. Ia meyakini bangsa kulit putih pertama-tama akan memperbudak, dan kemudian memusnahkan ras-ras kelas rendah.
Gagasan Darwin sungguh mendapat sambutan baik. Di zamannya, bangsa kulit putih sedang mencari teori untuk membenarkan tindakan biadab mereka.
2.4.3  Landasan Berpikir Kolonialisme
Sejak abad keenam belas, Eropa mulai menjajah berbagai belahan dunia. Penjajah pertama adalah bangsa Spanyol di bawah pimpinan Christopher Columbus. Dalam waktu singkat, penjajah Spanyol menyerbu Amerika Selatan. Mereka memperbudak penduduk asli, ras masyarakat yang sebelumnya hidup damai. Wilayah Amerika Selatan, yang kaya emas dan perak, dirampok oleh para penjarah ini. Penduduk asli yang berusaha melawan dibantai.
Menyusul Spanyol; Portugis, Belanda dan Inggris turut ambil bagian dalam memperebutkan daerah jajahan. Di abad kesembilan belas, Inggris menjadi imperium kolonial terbesar di dunia. Dari India hingga Amerika Latin, imperium Inggris mengeruk habis sumber-sumber kekayaan alam. Bangsa kulit putih menjarah dunia demi kepentingannya sendiri.
Tentu saja kaum penjajah ini tak ingin dikenang sepanjang sejarah sebagai “penjarah”. Karenanya, mereka berusaha mendapatkan pembenaran bagi tindakannya ini. Mereka berdalih dengan menganggap bangsa terjajah sebagai “kaum primitif atau terbelakang”, bahkan “makhluk mirip binatang”. Pandangan ini pertama kali dikemukakan di masa awal penjajahan, masa ketika Christopher Columbus berlayar menuju Amerika. Dengan menganggap penduduk asli Amerika bukan manusia murni, tapi spesies binatang yang telah berkembang, penjajah Spanyol membenarkan perbudakan yang mereka lakukan.
Saat peristiwa ini terjadi, dalih tersebut tidak mendapat dukungan luas. Sebab, waktu itu masyarakat Eropa secara luas masih percaya bahwa semua manusia diciptakan sama oleh Tuhan dan semuanya berasal dari moyang yang sama, yakni Nabi Adam.
Namun, segalanya berubah di abad kesembilan belas. Tumbuh suburnya paham materialime menyebabkan masyarakat mulai mengabaikan kenyataan bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan. Ini juga berarti kelahiran paham rasisme.
Landasan ilmiah rasisme adalah teori evolusi Darwin. Ahli antropologi India, Lalita Vidyarthi menyatakan:
Teori Darwin tentang “kelangsungan hidup bagi yang terkuat“ disambut hangat oleh ilmuwan sosial masa itu, dan mereka percaya bahwa manusia meraih tangga evolusi yang berbeda, yang berpuncak pada peradaban bangsa kulit putih. Hingga paruh kedua abad ke-19, rasisme diterima sebagai fakta oleh mayoritas ilmuwan barat.
Dengan pandangan rasial seperti ini, Darwin memberikan dukungan penuh bagi penjajahan oleh bangsa Eropa. Imperialisme Inggris zaman Victoria mengambil teori Darwin sebagai dasar dan pembenaran ilmiahnya.

2.5  Teori Evolusi
Semenjak tahun 1979, yakni ketika Adnan Oktar mulai mendakwahkan Islam, tujuan beliau yang utama adalah membongkar wajah asli dari teori evolusi. Teori evolusi selalu menjadi topik yang memiliki prioritas di atas yang lain. Dengan kebulatan tekad, beliau melakukan aktifitas-aktifitasnya melawan Darwinisme. Pada tahun 1986, beliau mengumpulkan semua hasil risetnya yang berharga mengenai Darwinisme dalam buku: “Makhluk Hidup dan Evolusi”. Dengan menggunakan sumber-sumber ilmiah, buku ini membeberkan kebuntuan teori evolusi dan menyodorkan fakta penciptaan. Selama bertahun-tahun, buku tersebut dijadikan rujukan utama anti-Darwinisme. Dalam tahun-tahun tersebut, para pendukung Adnan Oktar juga memusatkan pekerjaan mereka dalam masalah ini. Mereka mengerahkan segala upaya untuk memberitahukan kepada orang-orang tentang kebohongan teori evolusi. Di kampus-kampus dan sekolah-sekolah, penjelasan ilmiah tentang kebohongan teori Darwin disebar luaskan kepada para pelajar. Hal ini merupakan kejutan besar bagi staf pengajar senior yang meyakini secara buta ajaran Darwinisme. Ini adalah kali pertama dalam hidup mereka menjumpai mahasiswa-mahasiswa yang tahu banyak tentang teori evolusi. Yang membuat mereka terkejut, ternyata para pemuda ini mengetahui teori tersebut lebih banyak dari mereka sendiri dan mempertahankan teori penciptaan dengan argumen-argumen yang meyakinkan. Di beberapa universitas, diselenggarakan konferensi tentang teori evolusi. Para mahasiswa dan staff pengajar yang atheis yang antusias mengikuti konferensi ini merasa kecewa dan terkejut dengan bukti-bukti ilmiah yang dibeberkan dalam konferensi tersebut. Berita bahwa teori evolusi ternyata tidak terbukti secara ilmiah bahkan tersebar di berbagai pameran buku, pusat-pusat kebudayaan hingga di kendaraan-kendaraan umum. Ini hanyalah pembukaan dari kampanye yang sedianya akan diadakan pada tahun 1998. Tujuan kampanye tersebut sangatlah jelas: untuk menghapus teori evolusi dan materialisme dari sejarah.

2. Hakikat Teori Evolusi Darwin: Perang Terhadap Agama

Di jaman ini, sejumlah kalangan berpandangan bahwa teori evolusi yang dirumuskan oleh Charles Darwin tidaklah bertentangan dengan agama. Ada juga yang sebenarnya tidak meyakini teori evolusi tersebut akan tetapi masih juga ikut andil dalam mengajarkan dan menyebarluaskannya. Hal ini tidak akan terjadi seandainya mereka benar-benar memahami teori tersebut. Ini adalah akibat ketidakmampuan dalam memahami dogma utama Darwinisme, termasuk pandangan paling berbahaya dari teori tersebut yang diindoktrinasikan kepada masyarakat. Oleh karenanya, bagi mereka yang beriman akan adanya Allah sebagai satu-satunya Pencipta makhluk hidup, namun pada saat yang sama berpandangan bahwa "Allah menciptakan beragam makhluk hidup melalui proses evolusi," hendaklah mempelajari kembali dogma dasar teori tersebut. Tulisan ini ditujukan kepada mereka yang mengaku beriman akan tetapi salah dalam memahami teori evolusi. Di sini diuraikan sejumlah penjelasan ilmiah dan logis yang penting yang menunjukkan mengapa teori evolusi tidak sesuai dengan Islam dan fakta adanya penciptaan. 
Dogma dasar Darwinisme menyatakan bahwa makhluk hidup muncul menjadi ada dengan sendirinya secara spontan sebagai akibat peristiwa kebetulan. Pandangan ini sama sekali bertentangan dengan keyakinan terhadap adanya penciptaan alam oleh Allah.
Kesalahan terbesar dari mereka yang meyakini bahwa teori evolusi tidak bertentangan dengan fakta penciptaan adalah anggapan bahwa teori evolusi adalah sekedar pernyataan bahwa makhluk hidup muncul menjadi ada melalui proses evolusi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Oleh karenanya, mereka mengatakan: "Bukankah tidak ada salahnya jika Allah menciptakan semua makhluk hidup melalui proses evolusi dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain; apa salahnya menolak hal ini?" Akan tetapi, sebenarnya terdapat hal yang sangat mendasar yang telah diabaikan: perbedaan mendasar antara para pendukung evolusi (=evolusionis) dan pendukung penciptaan (=kreasionis) bukanlah terletak pada pertanyaan apakah "makhluk hidup muncul masing-masing secara terpisah atau melalui proses evolusi dari bentuk satu ke bentuk yang lain. Pertanyaan yang pokok adalah "apakah makhluk hidup muncul menjadi ada dengan sendirinya secara kebetulan akibat rentetan peristiwa alam, atau apakah makhluk hidup tersebut diciptakan secara sengaja?"
Teori evolusi, sebagaimana yang diketahui, mengklaim bahwa senyawa-senyawa kimia inorganik dengan sendirinya datang bersama-sama pada suatu tempat dan waktu secara kebetulan dan sebagai akibat dari fenomena alam yang terjadi secara acak. Mula-mula senyawa-senyawa ini membentuk molekul pembentuk kehidupan, seterusnya terjadi rentetan peristiwa yang pada akhirnya membentuk kehidupan.
Oleh sebab itu, pada intinya anggapan ini menerima waktu, materi tak hidup dan unsur kebetulan sebagai kekuatan yang memiliki daya cipta.
Orang biasa yang sempat membaca dan mengerti literatur teori evolusi, paham bahwa inilah yang menjadi dasar klaim kaum evolusionis.
Tidak mengherankan jika Pierre Paul Grassé, seorang ilmuwan evolusionis, mengakui evolusi sebagai teori yang tidak masuk akal. Dia mengatakan apa arti dari konsep "kebetulan" bagi para evolusionis:
…'[Konsep] kebetulan' seolah telah menjadi sumber keyakinan [yang sangat dipercayai] di bawah kedok ateisme. Konsep yang tidak diberi nama ini secara diam-diam telah disembah.  (Pierre Paul Grassé, Evolution of Living Organisms, New York, Academic Press, 1977, p.107)
Akan tetapi pernyataan bahwa kehidupan adalah produk samping yang terjadi secara kebetulan dari senyawa yang terbentuk melalui proses yang melibatkan waktu, materi dan peristiwa kebetulan, adalah pernyataan yang tidak masuk akal dan tidak dapat diterima oleh mereka yang beriman akan adanya Allah sebagai satu-satunya Pencipta seluruh makhluk hidup. Kaum mukmin sudah sepatutnya merasa bertanggung jawab untuk menyelamatkan masyarakat dari kepercayaan yang salah dan menyesatkan ini; serta mengingatkan akan bahayanya.
Pernyataan tentang "adanya kebetulan" yang dikemukakan teori evolusi dibantah oleh ilmu pengetahuan
Fakta lain yang patut mendapat perhatian khusus dalam hal ini adalah bahwa berbagai penemuan ilmiah ternyata malah sama sekali bertentangan dengan klaim-klaim kaum evolusionis yang mengatakan bahwa "kehidupan muncul sebagai akibat dari serentetan peristiwa kebetulan dan fenomena alamiah." Ini dikarenakan dalam kehidupan terdapat banyak sekali contoh adanya rancangan (design) yang disengaja dengan bentuk yang sangat rumit dan telah sempurna. Bahkan sel pembentuk suatu makhluk hidup memiliki rancangan yang sangat menakjubkan yang dengan telak mematahkan konsep "kebetulan."
Perancangan dan perencanaan yang luar biasa dalam kehidupan ini sudah pasti merupakan tanda-tanda penciptaan Allah yang khas dan tak tertandingi, serta ilmu dan kekuasaan-Nya yang Tak Terhingga.
Usaha para evolusionis untuk menjelaskan asal-usul kehidupan dengan menggunakan konsep kebetulan telah dibantah oleh ilmu pengetahuan abad 20. Bahkan kini, di abad 21, mereka telah mengalami kekalahan telak. (Silahkan baca buku Blunders of Evolutionists, karya Harun Yahya, terbitan Vural Publishing). Jadi, alasan mengapa mereka tetap saja menolak adanya penciptaan oleh Allah kendatipun telah melihat fakta ini adalah adanya keyakinan buta terhadap atheisme.
Allah tidak menciptakan makhluk hidup melalui proses evolusi
Oleh karena fakta yang menunjukkan adanya penciptaan atau rancangan yang disengaja pada kehidupan adalah nyata, satu-satunya pertanyaan yang masih tersisa adalah "melalui proses yang bagaimanakah makhluk hidup diciptakan." Di sinilah letak kesalahpamahaman yang terjadi di kalangan sejumlah kaum mukmin. Logika keliru yang mengatakan bahwa "Makhluk hidup mungkin saja diciptakan melalui proses evolusi dari satu bentuk ke bentuk lain" sebenarnya masih berkaitan dengan bagaimana proses terjadinya penciptaan makhluk hidup berlangsung.
 Sungguh, jika Allah menghendaki, Dia bisa saja menciptakan makhluk hidup melalui proses evolusi yang berawal dari sebuah ketiadaan sebagaimana pernyataan di atas. Dan oleh karena ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa makhluk hidup berevolusi dari satu bentuk ke bentuk yang lain, kita bisa mengatakan bahwa, "Allah menciptakan kehidupan melalui proses evolusi." Misalnya, jika terdapat bukti bahwa reptil berevolusi menjadi burung, maka dapat kita katakan,"Allah merubah reptil menjadi burung dengan perintah-Nya "Kun (Jadilah)!".
Sehingga pada akhirnya kedua makhluk hidup ini masing-masing memililiki tubuh yang dipenuhi oleh contoh-contoh rancangan yang sempurna yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep kebetulan. Perubahan rancangan ini dari satu bentuk ke bentuk yang lain - jika hal ini memang benar-benar terjadi - akan sudah barang tentu bukti lain yang menunjukkan penciptaan. 
Akan tetapi, yang terjadi ternyata bukan yang demikian. Bukti-bukti ilmiah (terutama catatan fosil dan anatomi perbandingan) justru menunjukkan hal yang sebaliknya: tidak dijumpai satu pun bukti di bumi yang menunjukkan proses evolusi pernah terjadi. Catatan fosil dengan jelas menunjukkan bahwa spesies makhluk hidup yang berbeda tidak muncul di muka bumi dengan cara saling berevolusi dari satu spesies ke spesies yang lain. Tidak ada perubahan bentuk sedikit demi sedikit dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain dalam jangka waktu yang lama. Sebaliknya, spesies makhluk hidup yang berbeda satu sama lain muncul secara serentak dan tiba-tiba dalam bentuknya yang telah sempurna tanpa didahului oleh nenek moyang yang mirip dengan bentuk-bentuk mereka. Burung bukanlah hasil evolusi dari reptil, dan ikan tidak berevolusi menjadi hewan darat. Tiap-tiap filum makhluk hidup diciptakan masing-masing secara terpisah dengan ciri-cirinya yang khas. Bahkan para evolusionis yang paling terkemuka sekalipun telah terpaksa menerima kenyataan tersebut dan mengakui bahwa hal ini membuktikan adanya fakta penciptaan. Misalnya, seorang ahli palaentologi yang juga seorang evolusionis, Mark Czarnecki mengaku sebagaimana berikut:
Masalah utama yang menjadi kendala dalam pembuktian teori evolusi adalah catatan fosil; yakni sisa-sisa peninggalan spesies punah yang terawetkan dalam lapisan-lapisan geologis Bumi. Catatan [fosil] ini belum pernah menunjukkan bukti-bukti adanya bentuk-bentuk transisi antara yang diramalkan Darwin - sebaliknya spesies [makhluk hidup] muncul dan punah secara tiba-tiba, dan keanehan ini telah memperkuat argumentasi kreasionis [=mereka yang mendukung penciptaan] yang mengatakan bahwa tiap spesies diciptakan oleh Tuhan. (Mark Czarnecki, "The Revival of the Creationist Crusade", MacLean's, 19 Januari 1981, hal. 56)
Khususnya selama lima puluh tahun terakhir, perkembangan di berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti palaentologi, mikrobiologi, genetika dan anatomi perbandingan, dan berbagai penemuan menunjukkan bahwa teori evolusi tidak lah benar. Sebaliknya makhluk hidup muncul di muka bumi secara tiba-tiba dalam bentuknya yang telah beraneka ragam dan sempurna. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa Allah menggunakan proses evolusi dalam penciptaan. Allah telah menciptakan setiap makhluk hidup masing-masing secara khusus dan terpisah, dan pada saat yang sama, dengan perintah-Nya "Kun (Jadilah)!" Dan ini adalah sebuah fakta yang nyata dan pasti.
 
BAB III
PENUTUP
3.1  Simpulan
Harun Yahya adalah nama pena Adnan Oktar yang lahir di Ankara pada tahun 1956. Sebagai seorang da'i dan ilmuwan terkemuka asal Turki, beliau sangat menjunjung tinggi nilai akhlaq dan mengabdikan hidupnya untuk mendakwahkan ajaran agama kepada masyarakat. Adnan Oktar memulai perjuangan intelektualnya pada tahun 1979, yakni ketika menuntut ilmu di Akademi Seni, Universitas Mimar Sinan. Selama berada di universitas tersebut, beliau melakukan pengkajian yang mendalam tentang berbagai filsafat dan ideologi materialistik yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat sekitar. Hal ini menjadikan beliau lebih tahu dan paham dibandingkan dengan para pendukung filsafat atau ideologi itu sendiri. Berbekal informasi dan pengetahuan yang mendalam ini, beliau menulis berbagai buku tentang bahaya Darwinisme dan teori evolusi, yang merupakan ancaman terhadap nilai-nilai akhlaq, terhadap dunia; serta buku tentang keruntuhan teori ini oleh ilmu pengetahuan. Majalah ilmiah populer terkenal New Scientist edisi 22 April 2000 menjuluki Adnan Oktar sebagai "pahlawan dunia" yang telah membongkar kebohongan teori evolusi dan mengemukakan fakta adanya penciptaan. Penulis juga telah menghasilkan berbagai karya tentang Zionisme dan Freemasonry, serta ratusan buku yang mengulas masalah akhlaq dalam Al-Qur'an dan bahasan-bahasan lain yang berhubungan dengan akidah.
Sungguh sangat penting bagi orang-orang yang beriman untuk senantiasa waspada dan berhati-hati terhadap sistem ideologi yang ditujukan untuk melawan Allah dan din-Nya. Selama 150 tahun, teori evolusi atau Darwinisme telah menjadi dalil serta landasan berpijak bagi semua ideologi anti agama yang telah menyebabkan tragedi bagi kemanusiaan seperti fasisme, komunisme dan imperialisme; serta melegitimasi berbagai tindak kedzaliman tak berperikemanusiaan oleh mereka yang mengadopsi berbagai filsafat ini. Oleh karenanya, tidak sepatutnya kenyataan dan tujuan yang sesungguhnya dari teori ini diabaikan begitu saja. Bagi setiap orang yang mengaku muslim, ia memiliki tanggung jawab utama dalam membuktikan kebohongan setiap ideologi anti agama yang menolak keberadaan Allah dengan perjuangan pemikiran dalam rangka menghancurkan kebatilan dan menyelamatkan masyarakat dari bahayanya.


* Dari berbagai sumber

Senin, 27 Februari 2012

REZEKI DAN MACAM-MACAMNYA


Kegiatan manusia yang paling menonjol dalam kehidupan di dunia ini adalah bekerja mencari rizki. Dari pagi hari hingga sore hari manusia bekerja dalam berbagai bidang pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal merupakan kebutuhan primer yang selalu dicari dan diupayakan untuk dapat terpenuhi setiap hari. Hampir setiap orang juga selalu membutuhkan biaya transportasi, biaya pendidikan, dan biaya hiburan. Untuk terpenuhi kebutuhan tersebut, hampir setiap orang rela bekerja dengan tekun setiap hari. 
Dari segi semangatnya, sebagian orang bekerja dengan rajin, penuh semangat, dan sebagian lagi kurang rajin, dan ada pula yang malas. Dari segi cara bekerja, sebagian orang bekerja dengan menggunakan kekuatan tenaganya, sebagian lagi menggunakan keterampilan tangannya, dan sebagian lagi cukup dengan menggunakan kemampuan akal pikirannya. 
Bidang pekerjaan pun bermacam-macam, dan berkembang terus seiring dengan tuntutan kehidupan. Pada masyarakat tradisional, sumber rizki lebih menonjol pada bidang pertanian, perkebuanan, perternakan, perikanan dan sejenisnya. Pada masyarakat yang lebih maju, pekerjaan di bidang keterampilan dan industri merupakan sumber rizki yang banyak dipilih. Dan pada masyarakat modern, banyak orang yang memilih bidang jasa sebagai sumber rizki. 
 Kemudian, bagaimana perolehan rizki dari hasil kerja mereka? Ternyata hasilnya tidaklah sama. Sebagian mereka memperoleh penghasilan sedikit, sehingga hidup mereka serba kekurangan. Sebagian lagi memproleh rizki cukup banyak, sehingga mereka dapat hidup layak dan sebagian lagi memperoleh penghasilah yang sangat banyak, bahkan berlebih sehingga menjadi orang kaya, mampu menolong dan menyantuni orang lain. Itulah rizki yang ia terima, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 
Dan masalah rizki, Alloh Swt berfirman di dalam Al-Qur'an:
"Dan tidak ada suatu binatang (makhluk) yang melata di bumi ini, melainkan Allohlah yang menjamin rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam dan penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata."
 (Qs. Hud : 6)

"Katakanlah, sesungguhnya Tuhanku yang melapangkan rizki dan menyempitkan rizki bagi yang dikehendaki-Nya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
(Qs.Saba : 36)

"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebarlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Alloh (rizki), dan ingatlah Alloh sebanyak-banyaknya agar supaya kamu beruntung."
(Qs. Al-Jumu'ah: 10)

Dan ingatlah tatkala Tuhanmu mema’lumkan : Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti aku akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya siksa-Ku lebih pedih.”
 (Qs. Ibrahim : 7)
Dan tentu masih banyak lagi ayat-ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan rizki, baik yang berupa penekanan bahwa Alloh Swt Yang Maha Pemberi Rizki, maupun yang berupa perintah agar manusia selalu berupaya manjemput rizki, serta ayat yang berupa janji Alloh akan memberikan rizki tanpa hisab.
Berdasarkan ayat-ayat tentang rizki tersebut di atas, maka rizki dapat diklasifikasikan dalam 3 macam: 

1.     Rizki yang dijaminkan

Berdasarkan firman Alloh Swt (Qs. Hud ayat 6), Alloh Swt sebagai Maha pencipta dengan sifat kasih dan sayangnya menjamin tersedianya rizki bagi seluruh makhluk di atas bumi ini. Dengan meyakini ayat-ayat yang berkenaan dengan jaminan rizki tersebut, maka kaum Muslimin yakin dan penuh tawakkal dalam masalah rizki, serta merasa tenang hidupnya.

2.     Rizki yang digantungkan dan diperoleh melalui proses bekerja

Berdasarkan ayat Al-Qur’an Surat Al-Jumuah ayat 10, Alloh Swt memerintahkan orang-orang yang beriman agar berupaya mencari karunia (Rizki) dari Alloh Swt. Maka kaum Muslimin dan seluruh umat manusia harus keluar dari rumah, bertebaran ke berbagai tempat, berupaya dan bekerja sesuai bidang masing-masing, dengan penuh semangat mencari dan meraih rizki yang digantungkan tersebut. Untuk itu, maka harus dipelajari pula berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan, agar supaya memperoleh rizki yang lebih besar, menjadi orang kaya, sehingga mampu melaksanakan   berbagai perintah Alloh dan bisa memberi manfaat lebih banyak bagi orang lain.
Firman Alloh Swt :

“.....Sesungguhnya Alloh tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada mereka sendiri.”
(Surat Ar-Ra’du : 11)

“Dan sesungguhnya seorang manusia tidak akan memperoleh selain yang diusahakannya. Dan bahwasannya usahanya itu kelak akan diperlihatkannya.”
(Surat An-Najm: 39,40)

Bagi laki-laki akan mendapatkan bagian dari apa yang mereka usahakan, dan wanitapun akan memperoleh bagian dari yang mereka usahakan. Mintalah kepada Alloh sebagian dari karunia-Nya. Karena Alloh amat mengetahui tiap-tiap sesuatu.”
(Surat An-Nisaa: 32)

Dan berbagai penlitian membuktikan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara tingkat keterampilan dan kepandaian seseorang dengan memperoleh rizki dari hasil kerjanya. 

3.     Rizki yang dijanjikan Alloh Swt.

Cukup banyak firman Alloh Swt yang menjanjikan tambahan rizki sebagi balasan orang yang senang bersyukur, berinfak, bersedekah atas rizki yang dimilikinya. Dengan meyakini ayat-ayat tentang rizki yang dijanjikan tersebut, maka kaum Muslimin diharuskan memperbanyak beramal dalam berinfak dan bershadaqah., memberikan makan bagi fakir miskin, membangun mesjid, madrasah, dan lain-lain. senang beramal dengan sebagian hartanya, selain rasa syukur dan ketaatan serta perintah Alloh Swt, juga karena adanya keyakinan bahwa Alloh Swt akan memberikan pahala serta balasan baik di dunia maupun di akhirat kelak. 

“Barangsiapa bertaqwa kepada Alloh, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh, niscaya Dia akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Alloh melaksanakan urusan (yang dukehendaki-Nya). Sesungguhnya Alloh telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
(Surat Ath-Thalaq : 2,3)



Wallohu A’lam

Jumat, 24 Februari 2012

KISAH-KISAH NYATA MENGENAI KEMATIAN



1.     Kematian yang tiba-tiba:
Seorang anggota parlemen dalam kondisi kesehatan yang prima, penuh energik dan memiliki etos kerja sangat tinggi, orangnya masih muda. Namun, tiba-tiba virus ganas menyerang otaknya. Tak berlangsung lama, virus tersebut berubah menjadi segumpal daging. Anggota parlemen itu akhirnya tidak berdaya dan meninggal dengan cara yang amat mengenaskan.

2.     Kematian tak kenal orang sehat sehat atau sakit:

Seorang komandan tinggi dijajaran angkatan bersenjata, ia tidak pernah mengeluhkan suatu penyakit apapun, tubuhnya padat berisi, otot-ototnya kekar, lincah dan gesit dalam melakukan tugas diteritorialnya. Seperti biasa , pada suatu malam, ia pergi tidur. Di pagi hari, sang ibu membangunkannya. Tak ada jawaban. Apa yang terjadi ? ternyata tubuhnya telah dingin dan terbujur kaku. Tidur itu mengahantarkan pada kematian yang tak akan kembali lagi.

3.      Temanku mati terbakar

Abu Abdillah berkata : “ Aku tak tahu, bagaimana harus menuturkan kisah ini padamu. Kisah yang pernah aku alami sendiri beberapa tahun yang lalu, sehingga mengubah total perjalanan hidupku, sebenarnya aku tak ingin menceritakannya, tapi demi tanggung jawab di hadapan Allah, dan peringatan bagi para pemuda yang mendurhakai Allah dan demi pelajaran bagi para gadis yang mengejar bayangan semu, yang disebut cinta, maka aku ungkapkan kisah ini.
Ketika itu, kami tiga sekawan. Yang mengumpulkan kami adalah kesamaan nafsu dan kesia-siaan. Oh tidak, kami berempat satunya lagi adalah setan.
Kami berburu gadis-gadis. Mereka kami rayu dengan kata-kata manis, hingga mereka takluk, lalu kami bawa ke sebuah taman kecil terpencil. Di sana kami berubah menjadi serigala-serigala  yang tak menaruh belas kasihan mendengar rintihan permohonan mereka, hati dan perasaan kami sudah mati.
 Begitulah hari-hari kami di taman, di tenda atau dalam mobil yang di parkir di pinggir pantai. Sampai suatu hari, yang tak pernah saya bisa melupakannya, seperti biasa kami pergi ke taman. Seperti biasa pula, masing-masing kami menyantap satu mangsa gadis, di temani minunan laknat. Satu hal kami lupa saat itu, makanan. Segera salah seorang di antara kami bergegas membeli makanan dengan mengendarai mobilnya. Saat ia berangkat. Jam menunjukkan pukul enam sore. Beberapa jam berlalu, tapi taman kami itu belum juga kembali. Pukul sepuluh malam , hatiku mulai tak enak dan gusar. Maka aku  segera membawa mobil untuk mencarinya, di tengah perjalanan, di kejauhan aku melihat jilatan api, aku mencoba mendekat.
Astaghfirullah, aku hampir tak percaya dengan yang kulihat. Ternyata api itu bersumber dari mobil temanku yang terbalik dan terbakar. Aku panik seperti orang gila. Aku segera mengeluarkan tubuh temanku dari mobilnya yang masih menyala. Aku ngeri tatkala melihat separuh tubuhnya masak terpanggang api. Kubopong tubuhnya lalu kuletakkan di tanah.
Sejenak kemudian, dia berusaha membuka kedua belah matanya, ia berbisik lirih : “ api …., api ……!
Aku memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit dengan mobilku. Tetapi dengan suara campur tangis, ia mencegah: “ Tak ada gunanya .. aku tak akan sampai …!
Air mataku tumpah, aku harus menyaksikan temanku  meninggal di hadapanku. Di tengah kepanikanku, tiba-tiba ia berteriak lemah: “ apa yang mesti kukatakan kepadaNya? Apa yang mesti kukatakan padaNya?
Aku memandanginya penuh keheranan. “ siapa ? Tanyaku. Dengan suara yang seakan  berasal dari sumur yang amat dalam, dia menjawab : “Allah!”
Aku merinding ketakutan. Tubuh dan perasaanku terguncang keras. Tiba-tiba temanku itu menjerit, gemanya menyelusup kesetiap relung malam yang gulita, lalu kudengar teriakan  nafasnya yang terakhir : “ Innaalillaahi wa’inna ilaihi raajiuun.”
Setelah itu, hari-hari berlalu seperti sedia kala, tetapi bayangan temanku yang meninggal, jerit kesakitannya, api yang membakarnya, dan lolongannya” apa yang harus kukatakan padaNya ? Apa yang harus kukatakan padaNya? Seakan terus membuntuti setiap gerak dan diamku.
Pada diriku sendiri aku bertanya: “ Aku …apa yang harus kukatakan padaNya?
Air mataku menetes lalu sebuah getaran aneh menjalari jiwaku. Saat puncak perenungan itulah, sayup-sayup aku mendengar adzan subuh menggema: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Asyhadu alla ilaaha illa Allah …. Asyhadu Anna Muhammadar Rasuulullah, Hayya ‘ Alash Shalaah …”
Aku merasa bahwa adzan itu hanya ditujukan pada diriku saja. Mengajakku menyingkap fase kehidupanku yang kelam, mengajakku pada jalan cahaya dan hidayah. Aku segera bangkit mandi dan wudhu, mensucikan tubuhku dari noda-noda kehinaan yang menenggelamku selama bertahun-tahun.
Sejak saat itu, aku tak pernah lagi meninggalkan shalat. Aku memuji Allah, yang tidak layak dipuji selain Dia. Aku telah menjadi manusia lain. Maha Suci Allah yang mengubah berbagai keadaan. Dengan seizing Allah , aku telah menunaikan umrah. Insya Allah aku akan melaksanakan haji dalam waktu dekat, siapa yang tahu ? umur ada di tangan Alloh ? [[1]].
4.     Kesudahan yang berlawanan:

Tatkala masih di bangku sekolah, aku hidup bersama kedua orang tuaku dalam lingkungan yang baik. Aku selalu mendengar do’a ibuku saat pulang dari keluyuran dan begadang malam. Demikian pula ayahku, ia selalu dalam shalatnya yang panjang. Aku heran mengapa ayah shalat begitu lama, apa lagi jika saat musim dingin yang menyengat tulang.
    Aku sungguh heran, bahkan hingga aku berkata kepada diriku sendiri : “ alangkah sabarnya mereka …. Setiap hari begitu ….. benar-benar mengherankan!.
    Aku belum tahu bahwa di situlah kebahagiaan orang mukmin, dan itulah shalat-shalat orang-orang pilihan… mereka bangkit dari tempat tidurnya untuk bermunajat kepada Allah.
    Setelah menjalani pendidikan militer, aku tumbuh sebagai pemuda yang matang. Tetapi diriku semakin jauh dari Allah.padahal berbagai nasihat kuterima dan kudengar dari waktu ke waktu.
    Setelah tamat dari pendidikan, aku ditugaskan di kota yang jauh dari kotaku. Perkenalanku dengan teman-teman sekerja membuatku agak ringan menanggung beban sebagai orang terasing.
    Di sana, aku tak mendengar lagi suara bacaan Al Qur’an. Tak ada lagi suara ibu yang membangunkan dan menyuruhku shalat. Aku benar-benar hidup sendirian jauh dari lingkungan keluarga yang dulu kami nikmati.
    Aku ditugasi mengatur lalu lintas di jalan tol. Di samping menjaga keamanan jalan. Tugasku membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. Pekerjaan baruku sungguh menyenangkan, aku lakukan tugas-tugasku dengan semangat dan dedikasi tinggi, tetapi hidupku bagaikan di ombang- ambingkan ombak.
    Aku bingung dan sering melamun sendirian… bayak waktu luang …. Pengetahuanku terbatas.
    Aku mulai jenuh… tak ada yang menuntunku di bidang agama. Aku sebatang kara. Hampir setiap hari yang kusaksikan hanya kecelakaan dan orang-orang yang mengadu kecopetan atau bentuk-bentuk penganiayaan lain. Aku bosan dengan rutinitas. Sampai suatu hari terjadilah sebuah peristiwa yang hingga kini tak pernah kulupakan.
    Ketika itu, kami dengan seorang kawan sedang bertugas di sebuah pos jalan. Kami asyik ngobrol … tiba –tiba kami dikagetkan oleh sebuah benturan yang amat keras, kami mengedarkan pandangan. Ternyata sebuah mobil bertabrakan dengan mobil lain yang meluncur dari arah yang berlawanan. Kami segera berlari menuju tempat kejadian untuk menolong korban.
    Kejadian yang sungguh tragis. Kami lihat dua awak salah satu mobil dalam kondisi sangat kritis, keduanya segera kami keluarkan dari mobil lalu kami bujurkan di tanah.
    Kami cepat-cepat menuju mobil satunya. Ternyata pengemudinya telah tewas dengan amat mengerikan. Kami kembali kepada dua orang yang berada dalam kondisi koma. Temanku menuntun mereka mengucapkan kalimat syahadat.
    Ucapkanlah : “Laailaaha Illallaah … laailaaha illallaah perintah temanku.
    Tetapi sungguh mengherankan, dari mulutnya malah meluncur lagu-lagu. Keadaan ini membuatku merinding. Temanku tampaknya sudah biasa menghadapi orang-orang yang sekarat… kembali ia menuntun korban itu membaca syahadat.
    Aku diam membisu, aku tak berkutik dengan pandangan nanar. Seumur hidupku, aku belum pernah menyaksikan  orang yang sedang sekarat, apalagi dengan kondisi seperti ini. Temanku terus menuntun keduanya mengulang-ulang bacaan syahadat , tetapi … keduanya tetap terus saja melantunkan lagu tak ada gunanya…
    Suara lagunya terdengar semakin melemah.. lemah dan lemah sekali. Orang pertama diam, tak bersuara lagi, disusul orang kedua. Tak ada gerak … keduanya telah meninggal dunia.
    Kami segera membawa mereka  ke dalam mobil. Temanku menunduk, ia tak berbicara sepatah katapun. Selama perjalanannya ada kebisuan, hening.
    Kesucian pecah ketika temanku mulai bicara. Ia berbicara tentang hakikat kematian dan su’ul khatimah ( kesudahan yang buruk ) . ia berkata : “ Manusia akan mengakhiri hidupnya………


([1] )           Lisy Syababi Faqoth ( Hal : 7-10)